Market Update
PROSPEK EKONOMI

Pada FOMC bulan Mei 2019 The Fed kembali bersabar terhadap kebijakan moneternya, meskipun demikian sebesar 72,9% pasar merespon bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya ke level 2,00%-2,25% pada akhir tahun 2019. Penurunan tersebut didorong oleh bisnis investasi AS yang melemah ditengah keterbatasan stimulus fiskal Amerika Serikat sekaligus semakin meningkatnya ketidakpastian mengenai prospek ekonomi global. Diproyeksikan pada triwulan I tahun 2020 Federal Funds Rate (FFR) berada di level 1,25%-1,50%, sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Selengkapnya
Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I tahun 2018 tumbuh sebesar 5,06% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,01% (yoy), tetapi lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 5,19% (yoy).
Selengkapnya
Perkembangan neraca perdagangan pada triwulan I 2018 lebih baik dibandingan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Hal tersebut didorong oleh beberapa indikator makro ekonomi salah satunya adalah kinerja ekspor domestik yang tumbuh positif.
Selengkapnya
Tren pelemahan rupiah terjadi sejak awal Februari lalu pasca rilisnya data inflasi Amerika Serikat yang optimis dalam mencapai target inflasi sebesar 2%. Di samping itu, pernyataan hawkish dari Gubernur The Fed yang memberikan sinyal menaikkan suku bunga acuan juga turut memicu pelemahan Rupiah hingga menyentuh level Rp13.751/US$ per 28 Februari 2018.
Selengkapnya
Ekonomi dunia di tahun 2018 diprediksi terus menunjukkan pemulihan ke level 3,6% (Bloomberg). Perbaikan ekonomi justru terjadi pada negara Amerika Serikat yang menguat dari level 2,3% pada triwulan III menjadi 2,5% pada triwulan IV.
Selengkapnya
Perbaikan ekonomi dunia memberikan dampak yang positif terhadap kenaikan ekspor Indonesia, yang menjadikan sumbangan ekspor terhadap peertumbuhan ekonomi Indonesia semakin signifikan.
Selengkapnya